Papua | Suarapolri.com – Kepala Kepolisian Daerah Papua menanggapi serius tentang maraknya kasus penembakan dan penjualan amunisi serta senjata api yang berkaitan dengan tindak pidana yang terjadi di wilayah hukum Polda Papua dengan mengirimkan tim dari Bidang Laboratorium Forensik, Rabu (31/8).
Hal ini disampaikan oleh Kabid Labfor Polda Papua AKBP Drs. Maruli Simanjuntak, M.H. saat ditemui disela-sela kegiatan studi banding dan penguatan data base Baslistik Forensik di Divisi Senjata Api PT. Pindad Indonesia.
Dirinya mengatakan, maksud dari adanya kegiatan ini dilaksanakan yaitu untuk menguatkan keilmuan dan profesionalitas pemeriksa Balistik Forensik untuk menangani pengungkapan kasus secara Scientific Investigation Crime (SCI) sesuai dengan arahan Kapolri.
“Pelaksanaan kegiatan studi banding ini sangat kami perlukan sebagai pemeriksa balistik dalam hal pengungkapan kasus penembakan secara Scientific Investigation Crime, apalagi produk senjata dan amunisi yang digunakan baik oleh anggota TNI-Polri dan perorangan seperti anggota Perbakin banyak diproduksi oleh PT. Pindad Indonesia,” ujar Pamen Polri yang juga berpengalaman dalam pengungkapan kasus penembakan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nazaruddin Zulkarnaen.
Dikesempatan lain Yanto Sugiharo selaku General Manager Divisi Senjata Api PT. Pindad Indonesia juga menyambut baik kedatangan tim dari Bidlabfor Polda Papua.
Dia mengatakan bahwa PT. Pindad Indonesia akan terus mendukung langkah-langkah yang dilakukan oleh satuan penegak hukum apalagi yang berkaitan dengan senjata api dan amunisi dimana PT Pindad adalah salah satu perusahaan yang memproduksi persenjataan dan amunisi di Indonesia.
(115)